PEMBANGUNAN JALAN TOL JALUR MOJOKERTO-JOMBANG
Hadirnya
jalan tol dan banyaknya komplek perumahan baru, membuat lahan pertanian di
kabupaten Jombang terus menyusut. Karena pembangunan jalan tol
Jombang-Mojokerto membutuhkan lahan sepanjang kurang lebih 41 km. Meski kini
lahan pertanian di Jombang tinggal sekitar 62 ribu hektare, Pemkab Jombang
telah menjanjikan bahwa produksi pertanian di kota santri itu dipastikan tidak akan
berkurang. Jalan tol itu telah menerjang lahan di 32 desa di 10 kecamatan di
Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto. Di Kabupaten Jombang pembangunan
dari jalan tol ini melewati 6 Kecamatan yaitu Bandarkedungmulyo, Megaluh,
Jombang, Tembelang, Peterongan, dan Kesamben. Lahan yang akan diterjang
pembangunan jalan itu ada yang berupa pekarangan, areal pertanian, dan jalan desa.
Untuk membebaskan lahan itu, kini dua tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) baik di
Pemkab Jombang maupun Pemkab Mojokerto terus meningkat sosialisasi. Bahkan,
sudah ada pemilik lahan yang telah menjual lahan mereka ke pemerintah untuk
pembangunan jalan tol tersebut.
Pembangunan
jalan tol tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam rangka untuk
mengurangi kemacetan arus lalu lintas maupun untuk mempercepat sarana hasil
pertanian antar daerah. Rencana jalan tol tersebut diawali dengan pemasangan patok
sesuai dengan jalur yang telah disurvey oleh tim pelaksana proyek pembangunan
jalan tersebut. Apabila dalam pengadaan tanah telah terjadi kesepakatan antara
tim pelaksana dengan pihak pemilik tanah maka penerimaan ganjaran (uang ganti) tanpa
ada potongan sepersenpun dan diharapkan nantinya tidak ada pemberontakan atau
protes dari warga.
Jombang
sebagai Kota Wisata Religi
Disini
saya akan menuliskan tentang keunikan Kabupaten Jombang yang merupakan salah
satu kabupaten yang unggul di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jombang terdiri dari 21 Kecamatan dan 301
desa, 5 kelurahan. Batas-batas wilayah
kabupaten/kota Jombang yakni :
·
Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan
·
Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri
·
Sebelah Timur : Kabupaten Mojokerto
·
Sebelah Barat : Kabupaten Nganjuk
Jombang
selama ini dikenal sebagai kota santri yang memiliki banyak pondok pesantren
fenomenal. Seperti pondok pesantren Tebuireng yang merupakan pondok pesantren
ternama di pulau Jawa, pondok pesantren Darul Ulum, pondok pesantren Tambak
Beras, dan lain-lain. Sehingga tak salah jika Jombang mendapat julukan sebagai
kota wisata religi. Dari Jombang juga lahir tokoh-tokoh besar berpengaruh di
tingkat nasional. Seperti Gus Dur yang juga pernah menjabat sebagai presiden
Republik Indonesia. Dan ayahnya Kiyai Haji Hasyim Al Asy’ari sebagai pendiri
Nahdhatul Ulama . Selain itu ada Emha Ainun Najib atau oleh orang jombang
sering dipanggil “Cak Nun” adalah seorang tokoh intelektual yang mengusung
napas Islami di Indonesia.
Kabupaten
Jombang juga memiliki kekayaan budaya kesenian luar biasa. Beberapa kesenian
yang ada itu bernama Wayang Topeng
Jatiduwur, Wayang krucil, Teater Gandrik, Wayang po the hi atau yang lebih
akrab dengan wayang thi-thi ini merupakan kebudayaan dari Tiongkok, namun karena
masyarakat keturunan tionghoa banyak berdomisili di Jombang ini maka kebudayaan
mereka juga ikut terbawa.
Kajian Sosial Terhadap
Pembangunan Jalan Tol
Pembangunan
Jalan tol telah berlangsung selama kurang lebih empat tahun terakhir ini. Potensi
dampak sosial pengembangan jalan tol akan lebih besar pada aspek penggunaan
lahan untuk jalan tol maupun tekanan penduduk yang harus mencari lahan disisi
jalan tol akibat terkena pembebasan lahan. Hal tersebut akan memudahkan warga
dalam mempercepat sarana hasil pertanian antar daerah. Selain itu dengan adanya
jalan tol dapat sedikit mengurangi tingkat kemacetan yang sering terjadi
khususnya di kabupaten Jombang.
Dalam
pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Jombang terdapat banyak
kendala-kendala yang dialami oleh tim pelaksana dalam menjalankan proyek
tersebut. Saat tim pelaksana melakukan negosiasi kepada pemilik lahan yang
nantinya lahan itu akan dibeli untuk digusur dan dibuat jalan Tol. Pada awalnya
banyak warga yang tidak mau jika lahan pertanian mereka digusur. Karena hanya
lahan itulah yang merupakan sumber mata pencaharian warga desa tersebut. Namun
hal tersebut dapat segera diatasi saat terjadi kesepakatan harga antara tim
pelaksana dengan warga. Pemerintah setempat juga telah memberikan sosialisasi
agar warga pun mau mengikhlaskan sebagian lahan pertaniannya untuk dijadikan
sebagai jalan tol yang pada akhirnya nanti juga berfungsi untuk kepentingan
orang banyak. Sempat pula terjadi kress (ketidak sepahaman) antara warga desa
Segunung (salah satu desa di kecamatan Kesamben Jombang) dengan tim pelaksana,
saat tim akan melakukan penggusuran terhadap makam leluhur warga desa tersebut.
Warga rela jika lahan pertanian mereka digusur, namun mereka tidak akan pernah
rela jika makam leluhurnya itu digusur. Karena mereka percaya bahwa jika hal
itu tetap dilakukan maka akan terjadi malapetaka. Sampai saat ini pun tim
proyek masih terus berusaha agar segera diizinkan oleh warga untuk segera
melakukan penggusuran makam itu agar proses pembangunan segera dapat
diselesaikan. Tetapi hal tersebut tidak akan pernah terjadi karena kerukunan
warga desa Segunung yang akan tetap bersatu untuk melindungi makam leluhurnya
yang dipercayai telah memberikan sumber kehidupan bagi para warga. Sehingga tim
pelaksana mau tidak mau harus mencari alternatif lain untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Keuntungan dan Kerugian
dalam Aspek Ekonomi
Pada
dasarnya tujuan pembangunan adalah bagaimana caranya membuat sesuatu yang sudah
baik agar menjadi lebih baik lagi agar dapat mencapai suatu kesejahteraan masyarakat. Pembangunan jalan
secara signifikan dapat menciptakan
manfaat bagi masyarakat pengguna jalan, masyarakat bisnis, serta pelaku
kegiatan yang mempunyai keterkaitan yang cukup tinggi dengan sektor ini.
Sebenarnya pembangunan jalan tol merupakan salah satu alternatif perluasan
lapangan kerja di Kabupaten Jombang jika
dapat dikelola dengan baik. Untuk itu, pemerintah kabupaten harus mampu
menghilangkan kesan, bahwa pembangunan jalan tol hanya untuk kepentingan
investor dan kelompok tertentu saja. Dengan demikian, upaya perlawanan masyarakat
terhadap pembangunan jalan tol dapat berkurang.
Menurut
saya, pembangunan jalan tol memang membawa dua dampak yakni keuntungan dan
kerugian. Dampak keuntungnnya adalah terbukanya lapangan kerja dan meningkatkan
aktivitas ekonomi rakyat sementara dampak kerugiannya adalah terkena pada warga
masyarakat di sepanjang jalan tol yang terancam kehidupanya karena tidak bisa
berharap banyak dari penjualan barang dan jasa. Hal tersebut dikarenakan letak
tempat tinggal masyarakat sekitar jalan tol tidak dapat terjangkau oleh banyak
orang karena secara tidak langsung pemukiman warga akan terletak dibawah ruas
jalan. Banyak toko-toko yang dahulunya sudah ramai, kini menjadi sepi bahkan
hampir gulung tikar akibat adanya jalan tol. Seharusnya pemerintah setempat
yang juga mempunyai tugas sebagai pengatur perekonomian lebih banyak
memperhatikan tentang bagaimana nasib perekonomian masyarakat kecil yang
tinggal di sekitar jalan tol. Karena menurut saya pemerintah kabupaten jombang
lebih banyak memusatkan perhatian tentang bagaimana caranya agar dapat menarik
investor-investor agar mau menanamkan sahamnya di kabupaten Jombang. Mengingat
industri jalan tol smerupakan salah satu aset produktif yang cukup vital,
pengelolaannya perlu melibatkan masyarakat luas, khususnya rakyat yang telah
mengorbankan tanahnya untuk kepentingan umum tersebut. Seharusnya di sepanjang
jalan tol yang ada sekarang harus ada suatu kawasan yang dijadikan sebagai sentra
bisnis bagi rakyat kecil. Agar dalam proses pembangunan jalan tol tersebut
dapat mencapai suatu tujuan pembangunan yang mempunyai prinsip berkeadilan baik
bagi masyarakat pebisnis maupun masyarakat kecil. Sehingga akan sedikit demi
sedikit mengurangi ketimpangan sosial.
Konversi Lahan Kritis
Menjadi Lahan Produktif Sebagai Pelestarian Lingkungan Hidup
Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa dengan adanya pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Jombang telah membuat arus lalu
lintas akan dapat berjalan dengan lancar. Namun dengan munculnya suatu
kemudahan itu pasti akan muncul suatu kesulitan pada aspek lainnya. Seperti menyempitnya
lahan pertanian di beberapa kecamatan yang telah di gusur untuk pembangunan
jalan tol tersebut merupakan salah satu dari dampak negatif yang ditimbulkan
dalam aspek lingkungan hidup. Menanggapi hal buruk yang terjadi sedemikian
rupa, seharusnya pemerintah harus segera menyikapi dengan cepet dan mencari
alternatif lain untuk mencarikan lahan penggantinya. Karena jika hal itu tidak
segera dilakukan maka dikhawatirkan akan mengurangi produksi pangan di
kabupaten Jombang itu sendiri.
Langkah
yang dapat ditempuh oleh pemerintah kabupaten Jombang dalam mengatasi masalah
tersebut adalah sesegera mungkin membuka lahan pertanian baru dengan
memanfaatkan lahan kritis untuk dapat dikonversikan menjadi sebuah lahan yang
produktif. Selain itu upaya peningkatan mutu kualitas bercocok tanam agar
produksi tanaman untuk pangan bisa meningkat. Cara-cara yang dapat meningkatkan
mutu bercocok tanam tersebut diantaranya dengan menggunakan bibit tanaman
unggul, merawat tanaman sesuai dengan petunjuk-petunjuk dalam ilmu pertanian,
meningktkan pengetahuan dan keterampilan para petani , buruh tani, serta
penyuluh pertanian. Hal ini sengaja dilakukan agar para petani di jombang dapat
menghasilkan produksi pertanain yang baik dan juga dapat manjadi pemasok pangan
di Jawa Timur. Jika hal tersebut berhasil dilakukan, maka citra kabupaten
Jombang akan semakin baik di ranah wilayah jawa timur.
Comments
Post a Comment