Menuju Universitas Pertahanan #13jam di Kereta
Saya pernah berdoa kepada Tuhan agar diizinkan untuk bisa mengunjungi Ibukota Indonesia. Akan tetapi dibalik doa saya terselip hasrat besar untuk tidak sekadar jalan-jalan. Saya percaya akan kekuatan doa, tekad, yang diiringi oleh ketekunan pasti membuahkan hasil yang maksimal. Tuhan pun mengabulkan doa saya meskipun butuh waktu yang tidak sebentar. Tepat pada tanggal 16 April 2018 lalu, saya diantarkan bapak menuju stasiun Mojokerto. Dengan berbekal doa restu kedua orang tua, saya berniat untuk mengikuti ujian masuk Universitas Pertahanan di kota Bogor. Senang, sedih, khawatir, dan perasaan bercampur aduk menjadi satu kala itu. Bagaimana tidak, 13 jam di dalam kereta api Jayakarta Premium menjadi perjalanan terjauh dan terlama yang pertama dalam hidup saya. Khawatir akan kejamnya ibukota pun terbesit dalam benak saya. Namun demikian, besarnya keinginan saya untuk mengunjungi Jakarta tak pelak membuat saya terkesan berani pergi seorang diri.
Berangkat dari Stasiun Mojokerto |
Kereta Api Jayakarta Premiun Surabaya-Pasar Senen |
Tiket kereta api Jayakarta dari Stasiun Mojokerto - Pasar Senen yaitu Rp 300.000. Terasa mahal memang untuk kereta sekelas ekonomi. Pertimbangan saya menggunakan kereta ini karena kedatangannya di Jakarta pukul 5.30 pagi. Sedangkan kereta Gaya Baru Malam yang harganya hampir separo dari kereta Jayakarta, tiba di Jakarta sekitar jam 2 malam. Saya tidak bisa membayangkan untuk menunggu pagi tiba di stasiun Pasarsenen yang saya belum tahu dimana tempat teraman untuk menunggu. Akhirnya, Kereta Api Jayakarta-lah yang membawa saya ke Jakarta dengan selamat. Alhamdulillah.
Setibanya di stasiun Pasarsenen, saya bertanya kepada petugas stasiun untuk membeli tiket KRL. Bicara soal Commuter Line (KRL) pasti gak asing bagi kalian yang tinggal di Jabodetabek. Berbeda dengan saya yang berdomisili di Jawa Timur, naik KRL merupakan pengalaman pertama selama 23 tahun saya hidup di planet yang bernama 'Bumi' ini. Honestly, saya gak pernah membayangkan sebelumnya kalau saya bisa menginjakkan dua pasang kaki saya di kota metropolitan, 'Jakarta'.
Terdengar klise bukan? Yah..memang beginilah kenyataannya.
Well, untuk bisa naik KRL kalian harus mempunyai kartu Tiket Harian Berjamin. Cara mendapatkan kartu ini mudah banget ya teman-teman. Cukup antri ke loket KRL dan sampaikan saja tujuan kalian kemana. Kalau saya dari Stasiun Pasarsenen- Bogor cuman Rp 6,000 saja plus biaya kartu Rp 10,000. Biaya kartu pun bisa diuangkan kembali saat kalian mengembalikan kartunya ke loket di stasiun asalkan kalian tidak lupa untuk tap in di pintu masuk dan tap out di pintu keluar stasiun. Berikut bentuk Tiket Harian Berjamin KRL Jabodetabek.
Tiket Harian Berjamin tampak depan |
Tampak belakang |
Gate buat tap in dan tap Out |
Naik KRL itu asik dan seru loh asalkan kita naiknya ngga pas jam kerja atau pulang kerja. Karena kalau kita naik KRL disaat peak hours jangan harap bisa duduk di kursi ya... Kalian harus kuat untuk berdiri dan berdesakan dengan penumpang lainnya. Alhamdulillah sewaktu saya naik KRL pertama kali, saya mendapatkan tempat duduk dan bisa menikmati kemudahan dan kelancaran naik Commuter Line.
KRL yang masih lengang |
Comments
Post a Comment