Bertualang Di Tanah Parahyangan


Kali ini aku akan berbagi cerita tentang petualanganku di tanah Parahyangan. Bermodalkan nekat dan berjuta jurus rayuan aku gunakan demi mendapatkan izin dari Ayah dan Ibu. Meskipun pada awalnya rencana liburanku ke tempat sahabatku di Bandung ditolak mentah-mentah oleh Ibu, tetapi aku tidak kehabisan akal. Bukan nila namanya kalau sampai gagal liburan hehe.. 
Dengan uang Rp 55.000 aku sudah dapat memesan tiket Kereta Api Pasundan dengan tujuan akhir di Stasiun Kiaracondong,Bandung. Cukup murah bukan? mengingat jarak antara Mojokerto-Bandung tidaklah dekat. Butuh waktu kurang lebih 14 jam perjalanan untuk sampai di Kiaracondong. Tepat pada tanggal 8 Juni 2014 pukul 09.48 WIB KA Pasundan dari arah Surabaya berhenti di Stasiun Mojokerto untuk menjemput penumpang. Selang beberapa menit petugas memberikan pengumuman bagi penumpang KA Pasundan untuk bersiap masuk ke jalur yang akan dilalui kereta tersebut dengan melakukan pemeriksaan tiket terlebih dahulu.   


Kebohongan Membawa Petaka


Ini adalah pengalaman pertamaku melakukan perjalanan jarak jauh seorang diri tanpa teman ataupun keluarga. Rasa takut jika akan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan nampaknya tak bisa kupungkiri karena senantiasa menyelimutiku sepanjang perjalanan di dalam kereta. Namun sahabatku selalu mengirimkan pesan agar aku selalu waspada dan tak mudah percaya dengan orang-orang yang baru kukenal. Bahkan dia memintaku untuk berbohong demi keselamatan. Yahh meskipun aku sangat tidak berbakat dalam hal membohongi orang tetapi demi keselamatan aku pun melakukannya.
Di dalam kereta aku duduk disebelah pak tua yang juga akan turun di pemberhentian akhir stasiun Kiaracondong, wajahnya terlihat begitu menyeramkan. Sempat aku mengira bahwa dia adalah orang jahat sehingga aku memilih untuk memejamkan mata disepanjang perjalanan agar tidak diajak bicara. Sedangkan penumpang di depanku adalah pasangan suami-istri dari Jakarta yang baru saja selesai berlibur di Bali. Mereka juga mempunyai tujuan yang sama denganku yaitu menuju Kiaracondong.
Sesaat setelah aku baru saja duduk, mereka menanyaiku akan pergi kemana. Dengan raut muka yang masih terlihat polos nan lugu, aku menjawab akan pergi ke Bandung. Kemudian pertanyaan demi pertanyaan yang lainnya pun kembali dilontarkan dari mulut penumpang yang kebetulan berada disamping dan didepanku. Mereka bertanya ngapain aku ke bandung? Liburan apa Sekolah? Ke bandung pertama kali atau udah sering? Dan bla..bla..bla masih banyak lagi pertanyaan yang tak mungkin aku tuliskan disini. Dari pertanyaan tersebut aku menjawab sesuai dengan intruksi dari temanku bahwa aku ke Bandung sedang kuliah di Telkom University, dan sudah dua tahun tinggal disana karena aku sedang menginjak semester 4 di bangku perkuliahan. Ya Allah dalam hati aku ngakak karena berawal dari berbohong mengenai identitasku ini kebohongan-kebohongan yang lain telah kulakukan selama di dalam kereta api. Semoga Engkau mengampuniku ya Allah...
Awalnya aku masih bisa mengarang bebas saat di tanya, namun saat si pak tua disebelah bertanya tentang tempat-tempat yang ada di Bandung aku hanya diam saja sambil searching di Google biar gak terlalu keliatan bohongnya hehe. Dan seterusnya aku lebih memilih tidur karena bingung jika akan ditanya lebih jauh tentang hal yang sebenarnya belum aku tahu. Setibanya di stasiun Tasikmalaya aku terbangun dan penumpang di depanku kembali bertanya berapa lama lagi kereta akan tiba di Kiaracondong. Bagaimana aku bisa memperkirakan jika aku saja baru pertama kesana. Dengan bermodalkan ilmu ngawur, aku bilang kalau sebentar lagi sampai bu, mungkin sejam. Untungnya orang itu percaya sehingga dia hanya mengiyakan jawabanku tanpa bertanya lagi.
Setiba di stasiun Kiaracondong tepat hampir jam 24.00 WIB, sahabatku mengirimkan SMS kalau dia sudah menunggu di pintu masuk sebelah kanan. Aku pun turun dari kereta dan menghampirinya. Saat pertama kali ketemu di stasiun kami tidak henti-hentinya menahan tawa. Maklum sejak SMA kami selalu ketawa kalo ketemu dikelas. Sambil masih menahan tawa, kami pun menuju tempat parkir motor. Kali pertama menginjakkan kaki di tanah parahyangan, dia menyuruhku yang membonceng karena dia tidak seberapa lihai membawa motor matic. Yahh..aku iyaian aja permintaannya meskipun agak takut kalau salah ambil jalur. Namun berhubung sudah tengah malam, jalanan di kota Bandung  juga tidak sepadat siang hari, akhirnya aku pula yang membonceng, sedangkan dia yang menunjukkan arah-arahnya.
Melaju dengan motor beat warna merah kami pun menikmati udara malam tanah sunda dengan berbagi banyak cerita. Sesampai di kost sahabatku, kami tidak langsung tidur. Dia masih tidak menyangka bahwa aku telah sedang berada disana..didepan matanya..dan di kamarnya..ahh  entah karena dia terlalu lebay mungkin haha.. 



Menggalau di Danau Galau...


Keesokan harinya kami tidak langsung berkeliling kota Bandung karena dia masih harus mengurus kuliahnya yang masih belum selesai. Telkom University adalah tempat dimana sahabatku melanjutkan studinya. Disana terdapat sebuah danau yang bernama “Danau Galau”. Udaranya terasa sangat sejuk bersama hembusan angin yang menemani kami saat sedang duduk di pinggir danau. Hari pertama kami menghabiskan waktu di kampusnya.
Baru dihari kedua kami berencana menyewa motor di salah satu persewaan motor yang tidak jauh dari kost sahabatku. Dengan bermodalkan gocap , kami sudah bisa berjalan-jalan mengelilingi kota Bandung. Baru saja mendapat sewaan motor, di seberang jalan nampak beberapa polisi yang sedang melakukan operasi, akhirnya kami memilih untuk putar balik mencari jalan alternatif. Dalam hati kami sangat bersyukur karena selamat dari terkaman seragam ijo. Namun sialnya tepat di depan STISI Bandung kami bertemu lagi dengan seragam ijo. Sempat kami ngumpet disebelah truk agar tidak terlihat polisi tersebut alhasil kami gagal juga. Dan akhirnya kami harus dibawa minggir ke pos polisi.

Ditilang Seragam Ijo.....



Dengan logat sundanya, si seragam ijo pun mengingatkan bahwa lampu motor kami tidak menyala karena dopnya mati. Siaaal.. motor sewaan payah ini.. seruku dalam hati. Kukira hanya mengingatkan saja namun ternyata dia menanyakan SIM dan STNK. STNK sih ada tapiiiiiii SIM? Aku belum punya. Kubilang kalau SIM ku ketinggalan di dompet dan kebetulan aku tidak membawa dompet. Seperti prosesi penilangan yang terjadi biasanya, kami pun diajak masuk ke pos polisi untuk membicarakan perihal dua pelanggaran yang telah kulakukan. Pertama, lampu tidak menyala dan Kedua tidak ada SIM.
Si seragam ijo menjelaskan denda yang harus kami bayarkan nanti saat di pengadilan. Wahh..masa iya harus ikut sidang.. ke Bandung ini buat liburan bukan buat sidang oeyy. Dengan sedikit basa-basi si seragam ijo  menawarkan bantuan dengan cara kami diizinkan menitipkan uang denda. Awalnya dia minta cepek, namun seiring tawar menawar akhirnya kena deh 55 rebu. Heran deh..gak disana..gak disini sama ajaa.. Ujung-Unjungnya duit. Duhh.. padahal itu duit buat beli tiket balik Kang :( Awal liburan yang sangat menyebalkan gara-gara motor sialan dan si seragam IJO!!!!!! Mungkin ini teguran dari Tuhan akibat berbohong sepanjang perjalanan :(

Jelajah Tanah Sunda


Pasca kena tilang, kami memutuskan pergi ke KING’S Mall untuk sejenak cuci mata dan membeli sesuatu yang perlu dibeli. Setelah puas berbelanja kami berkunjung ke Museum Konperensi Asia-Afrika (KAA) sekadar untuk belajar sejarah sekaligus jeprat-jepret disana hihii.. tak terasa hari mulai sore, kami pun berencana menukarkan motor sewaan terlebih dahulu untuk kembali melanjutkan petualangan di Malam hari. Rencana perjalanan selanjutnya adalah ke Paris Van Java, Trans Studio Mall (TSM) , dan Cibaduyut. Namun karena cuaca tidak memungkinkan untuk kami pergi ke tiga tempat tersebut akhirnya kami memilih untuk pergi ke TSM saja. Hal ini dikarenakan jarak menuju TSM tidak terlampau jauh dari kost dibandingkan PVJ dan Cibaduyut. 
Gerimis pun tak henti-hentinya menemani perjalanan kami menuju ke TSM. Untungnya tidak terlalu deras sehingga baju kami tidak seberapa basah. Tepat sesampai di TSM hujan pun turun sangat deras hingga saat kami akan kembali pulang. Di tempat parkir kami bertemu orang dari Surabaya yang kebetulan mengenali kami lewat bahasa yang kami gunakan. Maklum kalo udah bareng sahabatku satu ini kami bicara dengan bahasa jawa yang bisa dibilang  lumayan kasar. Dia orang surabaya bilang “ pasti wong suroboyo yo sampean mbak? Wes ketok teko bosone gak enak ngunu..hahaa”. OMG..hellooooo terkenal sih terkenal tapi kalo terkenal karena bahasanya jelek kan malu juga om...langsung saja setelah hujan agak reda kami nekat pulang karena malam sudah semakin larut.


Trans Studio Bandung (TSM)

Di hari ketiga, kami tidak pergi kemana-mana, badan serasa tepar setelah seharian berkeliling kota Bandung yang macetnya tak jauh beda dengan kota Malang. Baru dihari keempat kami lanjut jalan-jalan lagi. Kali ini kami tidak menyewa motor karena takut kena tilang dan cape di jalan kalo pas lagi macet. Jadi kami memilih untuk naik angkot.
Sempat kaget saat pertama naik angkot di Bandung, bagaimana tidak ? pengamen jalanan mengamen dengan langsung masuk ke dalam angkot dan duduk disebelah penumpang. Hal tersebut belum pernah kutemukan di Malang dan Surabaya, jadi wajar kalo aku sempat sedikit shok hehe.. tujuan kami pada saat itu adalah ke Gedung Sate, Cihampelas Walk (Ciwalk), dan berakhir di Masjid Agung.


Gedung Sate, Bandung


Museum Konperensi Asia Afrika (KAA)



Masih sama seperti hari sebelumnya, perjalanan kami selalu ditemani rintik hujan yang begitu setia. Hingga akhirnya membuat kami BETE! Sisa-sisa waktu yang masih ada kami manfaatkan untuk berburu kuliner disana, sekalian untuk membeli oleh-oleh buat keluarga di rumah.Biar kata awal liburan dibikin kesel sama seragam IJO tapi liburanku di tanah parahyangan adalah liburan yang paling berkesan. Betapa tidak, Biasanya liburanku ku isi dengan main atau sekedar kumpul-kumpul bareng keluarga, tetapi kali ini aku menghabiskan seminggu waktu liburanku bersama sahabatku yang terr...terrr.. terrr..semuanya dehh hahahaaa.





Liburan ke Bogor

Jika nanti ada kesempatan liburan lagi, aku pengen berlibur ke kota Hujan..yupzzz Bogor bakal jadi destinasi liburanku selanjutnya. Kenapa harus liburan di Bogor? Kalian pasti tau dong kalo disana ada banyak sekali destinasi yang wajib buat dikunjungi, seperti Kebun Raya Bogor, Air Terjun Curug, Gua Gadawang, dan masih banyak tempat wisata unik lainnya. Kira-kira kalo mau cari hotel atau penginapan terbaik dan ternyaman dimana ya??? nah buat kalian yang bakal lebih dulu mau liburan ke Bogor, ada hotel, resort, dan restoran yang bisa kalian temukan disini -- http://padjadjaranhotels.com/corporate/



Comments

  1. Pengalaman seru ya lain kali boleh lah ngetrip wilayah jakarta

    ReplyDelete
  2. ayo... lain kali kita trip ber3 :) ke Bogor

    ReplyDelete
  3. Seruu sekali ya jalan-jalannya ke Bandung.Jadi ingat 15 tahun lalu juga jalan-jalan dari Malang ke temenku yg kuliah di STT Telkom Bamdung dan diajak muter muter Bandung.

    ReplyDelete
  4. Seruu sekali ya jalan-jalannya ke Bandung.Jadi ingat 15 tahun lalu juga jalan-jalan dari Malang ke temenku yg kuliah di STT Telkom Bamdung dan diajak muter muter Bandung.

    ReplyDelete
  5. Seruu sekali ya jalan-jalannya ke Bandung.Jadi ingat 15 tahun lalu juga jalan-jalan dari Malang ke temenku yg kuliah di STT Telkom Bamdung dan diajak muter muter Bandung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya mbak..sayang sekali kendala liburannya ada di kendaraan..temenku ga ada kendaraan jd susah mau explore bandung..lain kali pengen ke bandung lagi soalnya belum keturutan maen ke kawah putih :))

      Delete
  6. Replies
    1. Hahaa ssst..beda mas yg ini suka minta uang sambil nyari kesalahan orang..

      Delete
  7. Kapan-kapan main sini dong ke Semarang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaa iyaa mbaa..aq pengen ke lawang sewu..cuman ngga ada kawan buat ksana :(

      Delete
  8. Ceritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.

    ReplyDelete
  9. Ceritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Swiss Paris Lotion (SPL)

REVIEW BEDAK PADAT MARCKS- Marcks Teens Compact Powder

Pengalaman Menggunakan Jasa Sentral Cargo