REVIEW TEORI DEPENDENSIA



NIM : 125120600111001
Mata Kuliah : Teori Pembangunan
Tugas : Review Teori Dependensia
 
 



PENDAHULUAN
Teori Dependensi lebih menitikberatkan pada persoalan pembangunan negara Dunia Ketiga. [1] Teori ini berawal dari konsep Liberal atau yang sering disebut dengan Satanic Circle. Disamping itu lahirnya teori ini dipengaruhi dan merupakan jawaban dari  krisis teori Marxis Orthodoks (perjuangan kelas, alienasi, nilai-lebih, ideologis, materialisme historis) dan menurunnya kepercayaan terhadap teori modernisasi di Amerika Serikat. Teori ini dibagi menjadi dua yakni dependensi klasik dan neo dependensi. Konsep dependensi juga dapat dikatakan sebagai wakil dari “suara-suara negara pinggiran” untuk menentang suatu hegemoni yang dilakukan oleh negara maju. Dos Santos menyatakan bahwa hubungan antara negara dominan dengan negara tergantung merupakan hubungan yang tidak sederajat, karena pembangunan di negara dominan terjadi atas biaya yang dibebankan pada negara tergantung.[2]
Asumsi dasar Teori Dependensi sangat bervariasi karena ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yang sangat umum bagi negara Dunia Ketiga. Selain itu juga menggambarkan watak-watak umum keadaan ketergantungan di Dunia Ketiga sepanjang sejarah perkembangan kapitalisme. Dalam mengatasi masalah pembangunan di negara Dunia Ketiga dependensi lebih mengupayakan untuk mengurangi keterkaitan negara pinggiran dengan negara sentral. Sehingga dapat mewujudkan suatu pembangunan yang dinamis dan otonom meskipun dalam pencapaiannya memerlukan revolusi sosialis.






REVIEW
            Teori Dependensia terbagi menjadi dua bagian yakni Dependensi Klasik dan Neodependensi. Lahirnya teori dependensi merupakan warisan pemikiran dari teori Neo Marxis dan dipengaruhi oleh menurunnya kepercayaan terhadap teori modernisasi. Teori dependensi menitikberatkan pada persoalan keterbelakangan dalam bidang pembangunan negara Dunia Ketiga. Negara-negara di dunia Ketiga diibaratkan sebagai negara satelit, sedangkan negara maju diibaratkan sebagai negara pusat. Dalam konteks ini negara pusat memberikan bantuan kepada negara satelit yang ingin dimajukan. Sehingga hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya ketergantungan negara satelit dengan negara pusat.
            Dependensi klasik mempunyai asumsi dasar tentang keadaan ketergantungan yang dilihat sebagai suatu gejala yang umum, kondisi yang disebabkan oleh faktor luar, masalah ekonomi, bagian terpenting dari proses polarisasi regional ekonomi global, dan sebagai suatu hal yang mutlak bertolak belakang dengan pembangunan. Sedangkan implikasi kebijaksanaan dalam dependensi klasik menjelaskan bahwa suatu pembangunan tidak harus dikatakan sebagai proses industrialisasi ataupun peningkatan output dan produktivitas. Melainkan lebih tepatnya dapat diartikan sebagai peningkatan standar hidup bagi setiap penduduk di negara Dunia Ketiga.
            Sedangkan teori  neo dependensi yang dicetuskan oleh Cardoso menggunakan isltilah “ketergantungan” sebagai metode untuk menganalisa situasi konkret negara Dunia Ketiga berdasarkan faktor intern dan ekstern. Teori ini mempunyai asumsi-asumsi dasar sebagai berikut, yakni : situasi ketergantungan adalah suatu situasi yang memilki batas ruang dan waktu sehingga selalu memiliki ciri yang unik dan khas secara historis, faktor internal juga memiliki andil dalam melahirkan situasi ketergantungan dan karenanya ketergantungan juga merupakan persoalan sosial-politik sehingga bukan semata-mata sebagai suatu peresoalan ekonomi, situasi ketergantungan tidak selamanya bertolak belakang dengan pembangunan. Ada kemungkinan terjadinya koeksistensi antara ketergantungan dan pembangunan yang dapat menciptakan situasi ketrgantungan yang lebih dinamis. [3]


KRITIK/PENDAPAT/KONTEKSTUALISASI
              Kritik yang pantas untuk Teori Dependensi ini yakni, teori ini memiliki kecenderungan untuk menganalisa dan menetapkan persoalan-persoalan ketergantungan yang muncul di negara Dunia Ketiga secara global namun mengabaikan faktor-faktor keunikan sejarah di masing-masing negara yang mungkin saja justru menjadi faktor yang menentukan bentuk dan arah pembangunan yang khas yang seharusnya diikuti oleh negara tersebut. Situasi ketergantungan sendiri pada dasarnya tidak selalu membawa pada suatu keterbelakangan. Sehingga ketergantungan dan pembangunan dapat terwujud secara bersamaan untuk menuju suatu kemajuan.  Kelemahan dari teori ini yaitu terlalu menekankan faktor eksternal, menjadi ideologis (utopis), tidak mampu menjelaskan fenomena Jepang, Singapura, Malaysia dan Korea yang dapat maju akibat bekerjasama dengan negara-negara maju.
              Saya lebih setuju dengan teori dependensi daripada teori modernisasi. Karena menurut pendapat saya situasi ketergantungan dalam teori dependensi ini tidak akan selamanya bertolak belakang dengan pembangunan karena suatu saat bisa saja terjadi suatu keadaan yang dapat menciptakan situasi ketergantungan yang lebih dinamis seperti situasi ketergantungan yang dialami oleh propinsi-propinsi di Jepang . Dengan demikian, adanya komunikasi yang baik maka tidak menutup kemungkinan dapat menciptakan situasi ketergantungan yang dinamis antara negara pusat dengan negara satelitnya . Sehingga masalah politik, sosial, ekonomi yang membuat negara satelit paling miskin, terbelakang, dan tersubordinasi dapat segera terselesaikan.








PENUTUP
KESIMPULAN
              Teori Dependensi merupakan warisan pemikiran dari teori Neo Marxis, dipengaruhi oleh menurunnya kepercayaan terhadap teori modernisasi, dan  menitikberatkan pada persoalan pembangunan negara Dunia Ketiga. Teori ini dibagi menjadi dua yakni Dependensi Klasik dan Dependensi baru (neo dependensi).
              Menurut Dos Santos relasi yang tidak seimbang akan menciptakan suatu ketergantungan dimana Negara Dunia Ketiga tidak mampu mencapai posisi menguntungakan dalam interaksi dengan negara maju, yang pada akhirnya menjadikan negara Dunia Ketiga mengalami keterbelakangan, kesengsaraan dan termarginalkan. Sedangkan Cardoso melihat istilah ketergantungan sebagai metode analisis situasi konkret negara Dunia Ketiga serta mempelajari persoalan pembangunan sekaligus menguji kekuatan dominasi asing. Secara keseluruhan Neo dependensi lebih canggih dibanding Dependensi Klasik, sehingga neo dependensi masih digunakan untuk menguji persoalan pembangunan negara dunia ketiga pada dekade terakhir ini.

SARAN
              Untuk menghindari terjadinya ketergantungan antara negara pusat dengan negara satelit, dapat diatasi dengan cara mengembangkan potensi perekonomian suatu wilayah dengan memanfaatkan SDA dan SDM yang ada. Dan solusi yang paling tepat adalah melepaskan diri dari hubungan dengan negara maju (berdikari). Sehingga dapat sedikit demi sedikit terhindar dari suatu ketergantungan yang pada akhirnya dapat pula menuju suatu keterbelakangan. Dan dengan adanya komunikasi yang baik dapat pula menciptakan situasi ketergantungan yang dinamis antara negara pusat dengan periperinya. Sehingga masalah ekonomi , politik, sosial dapat segera diselesaikan.

Comments

  1. contoh kasus dependensia know how dengan data kuantintatif contohnya apa yaa????

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

REVIEW TEORI MODERNIS

Review Swiss Paris Lotion (SPL)

REVIEW BEDAK PADAT MARCKS- Marcks Teens Compact Powder